LANGKAT,- Pada Januari 2024, inflasi tahunan Sumatera Utara tercatat sebesar 2,16%, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,57%. Kondisi ini berlanjut hingga Februari 2024 dengan inflasi tahunan Sumatera Utara sebesar 2,50%, tetap lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,75%.
Namun, pada Maret 2024, inflasi tahunan Sumatera Utara naik menjadi 3,67%, lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 3,05%. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan daya beli dan kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Untuk mengatasi inflasi, Pj. Bupati Faisal Hasrimy melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan berbagai langkah konkret. Langkah-langkah tersebut meliputi sidak pasar, operasi pasar murah, dan kerja sama antar daerah untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, komunikasi dan koordinasi antara lembaga pemerintah dan stakeholder juga terus ditingkatkan.
Hasil dari upaya ini terlihat pada bulan April 2024, dimana Kabupaten Langkat mengalami deflasi selama empat minggu berturut-turut. Pada akhir April, nilai Indeks Perkembangan Harga (IPH) di Kabupaten Langkat mencatat deflasi sebesar -1,17%, dengan komoditas utama yang menyumbang deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, dan beras.
Kabupaten Langkat, sebagai daerah non-Indeks Harga Konsumen (IHK), menggunakan IPH untuk menilai perkembangan inflasi. Berdasarkan data proyeksi IPH dari Januari hingga pertengahan Juli, harga bahan pokok penting (bapokting) di Kabupaten Langkat masih tergolong wajar dan sehat, serta berada di bawah angka nasional. Meski demikian, tiga komoditas yaitu cabai merah, cabai rawit, dan udang basah terus dipantau secara ketat.
Kabag Perekonomian Kabupaten Langkat, Indri Nugraheni, SE, MM, Akt, turut memberikan pernyataan terkait keberhasilan ini. "Pemerintah Kabupaten Langkat melalui TPID sudah melakukan berbagai upaya dalam pengendalian inflasi, termasuk mengadakan operasi pasar murah dan meningkatkan koordinasi antar lembaga. Kami akan terus memantau harga bahan pokok dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi di daerah ini," ungkapnya.
Kepemimpinan Pj. Bupati Faisal Hasrimy dalam mengendalikan inflasi ini sejalan dengan instruksi Presiden RI untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. Langkah-langkah proaktif ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Langkat dalam memastikan kesejahteraan dan stabilitas ekonomi daerah.*(paisal)
0 Komentar